BRKS

Visi Misi

Visi BRKS

Terlibat aktif dalam mewujudkan keadilan lingkungan bagi seluruh penduduk bumi dari dampak kerusakan lingkungan dan perubahan iklim.

Misi BRKS

BRKS berusaha untuk memperkuat keterlibatan komunitas rentan dan termarjinalkan dalam merumuskan kebijakan keadilan iklim guna merespons dampak kerusakan lingkungan dan perubahan iklim.
BRKS melakukan advokasi kepada pemerintah, partai politik, LSM/organisasi masyarakat sipil, serta sektor swasta/perusahaan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong aksi terhadap kerusakan lingkungan serta upaya adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
BRKS mendorong dan mendukung pendidikan lingkungan melalui pendekatan informal dan media sosial, dengan tujuan mendorong integrasi pengetahuan keadilan iklim ke dalam seluruh aspek kehidupan (sosial, ekonomi, budaya, kesehatan, dan politik).
BRKS bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya pelestarian lingkungan, keberlanjutan ekosistem alam, serta ketahanan terhadap perubahan iklim, sekaligus mendorong kolaborasi antar elemen masyarakat untuk bekerja bersama secara sinergis.

Rencana Strategis 2025

1. Pengembangan Agroekologi yang Ramah Lingkungan dan Adaptif Iklim.

Salah satu rencana BRKS pada tahun 2025 meliputi analisa dan pengembangan agroekologi yang ramah lingkungan dan adaptif iklim. Pertama, diskusi, berbagi pengalaman, dan pelatihan pengelolaan agroekologi yang ramah lingkungan dan adaptif iklim akan dilakukan dengan komunitas desa (khususnya petani, pekebun, dan peternak). Kedua, pelaksanaan prektek pengelolaan agroekologi yang ramah lingkungan dan adaptif iklim akan dilakukan, meliputi produksi pupuk dan pestisida organic sekaligus nutrisi alami untuk mengembalikan kesuburan tanah dan tanaman. Melalui beberapa kegiatan tersebut , komunitas desa (petani dan pekebun) diharapkan untuk mengelola lahan mereka dengan lebih berkelanjutan, mengurangi resiko gagal panen, dan meningkatkan lahan pertanian meskipun berada di cuaca yang tidak menentu. Inisiatif ini bisa juga membantu petani mengurangi ketergantungan mereka pada bahan bahan kimia yang merusak lingkungan yang hingga saat ini menadi penyebab utama dari degradasi tanah dan hilangnya biodiversity. Pendekatan ini juga membuka kesempatan bagi komunitas untuk mengembangkan bisnis pertanian yang lebih tahan terhadap dampak perubahan iklim, seperti diversifikasi/keragaman produk pertanian dan proses produksi pertanian lokal.

2. Mengurangi Risiko Bencana Alam dan Kerusakan Lingkungan

Kegiatan ini akan difokuskan pada upaya mengurangi risiko bencana alam dan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran tanah, pencemaran air, dan degradasi hutan. Pertama, BRKS akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan aktivis lingkungan untuk melakukan analisis bersama dan menyusun strategi pengurangan risiko bencana di wilayah rawan bencana. Kedua, BRKS akan mengadakan diskusi dengan komunitas dan stakeholder guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan, keseimbangan ekosistem, dan perlindungan alam. Selanjutnya, beberapa kegiatan konkret akan dilakukan untuk memitigasi risiko bencana berdasarkan hasil diskusi dengan para stakeholder, seperti upaya reboisasi, kegiatan pembersihan sampah dan limbah, serta rehabilitasi ekosistem. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan risiko bencana dapat diminimalkan dan kualitas lingkungan di wilayah terdampak dapat meningkat secara signifikan.

3. Kampanye Pelestarian Lingkungan dan Keadilan Iklim

Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya pelestarian lingkungan dan keadilan iklim. BRKS akan menyelenggarakan berbagai kegiatan edukasi dan advokasi terkait isu-isu lingkungan, termasuk pelatihan, lokakarya, dan kampanye melalui media sosial. Selain itu, BRKS akan berkolaborasi dengan komunitas lokal, organisasi non-pemerintah, dan kalangan akademisi untuk memperkuat narasi perlindungan lingkungan yang berkelanjutan. Inisiatif ini juga mencakup pemberdayaan generasi muda dalam advokasi lingkungan dengan memberikan pelatihan dan fasilitasi bagi mereka yang tertarik menjadi aktivis lingkungan. BRKS juga akan mendukung gerakan sosial yang mengadvokasi kebijakan lingkungan yang lebih adil dan berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

4. Penguatan Jaringan Stakeholder yang Inklusif

Kegiatan ini akan difokuskan pada upaya pembagian peran kerja jaringan dan penguatan peran stakeholder untuk mengembangkan kolaborasi yang efektif dengan berbagai pihak terkait, pemerintah kabupaten jombang, NGO lingkungan dan  aktifis kampus, serta lembaga lembaga yang konsen di isu isu bencana, perubahan iklin dan isu lingkungan. Kolaborasi akan dilakukan pertama untuk melakukan analisis bersama dan menyusun strategi pengurangan risiko bencana di wilayah rawan bencana. Kedua, BRKS akan mengadakan workshop bagi peran stakeholder dan komunitas  komunitas guna meningkatkan efektifitas kerja jaringan untuk upaya preventif pelestarian lingkungan dan peran peran penaganan bencana akibat perubaha iklim.
Selanjutnya, beberapa kegiatan konkret akan dilakukan untuk memitigasi risiko bencana berdasarkan hasil workshop dengan para stakeholder, seperti upaya reboisasi, kegiatan pembersihan sampah dan limbah, serta rehabilitasi ekosistem. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan risiko bencana dapat diminimalisir dan kualitas lingkungan di wilayah terdampak dapat meningkat secara signifikan.
Melalui berbagai inisiatif ini, BRKS bertujuan untuk menciptakan perubahan positif dan berkelanjutan dalam upaya pelestarian lingkungan, memperkuat ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim, serta meningkatkan kesejahteraan sosial secara inklusif dan berkeadilan.