Pada rabu, 14 agustus 2024 para petani di desa Jarak kecamatan Wonosalam kabupaten Jombang melakukan kegiatan pertemuan rutin membahas tentang beberapa persoalan pertanian yang sedang mereka alami saat ini. Menurut Sunarto salah seorang petani yang hadir saat itu mengatakan bahwa dulu banyak sekali persoalan tanaman yang mereka alami karena tanah yang tidak subur. Sedangkan bahan bahan kimia yang sebelumnya mereka gunakan, justru semakin memperparah kondisi pertanian mereka. Selain berdiskusi, mereka juga melakukan praktek pembuatan POL (Penguat Organisme Lokal) sebagai salah satu inisiasi yang telah dilakukan beberapa bulan ini untuk mengatasi persoalan tanah yang tidak subur, tanaman yang layu, berbuah sedikit, terkena hama penyakit dan tidak produktif. Lebih lanjut seorang praktisi pertanian, Anas Rahayu yang aktif mendampingi para petani tersebut mengatakan bahwa POL itu mikro organisme lokal yang diambil dari humus tanaman yang subur dan dibiakkan. Sedangkan fungsi dari POL itu untuk mengurai nutrisi dari tanah. Untuk mengetahui perkembangan inisiasi POL yang telah mereka aplikasikan di lahan pertanian mereka, maka mereka melakukan pertemuan rutin dua sampai tiga dalam seminggu.
Dalam proses belajar bersama dan sekolah lapang tersebut mereka berkolaborasi dengan BRKS (Building Resilience Kindness Society), salah satu NGO lokal di Jombang yang konsen pada isu isu lingkungan. Menurut M.Hasim selaku pengurus BRKS mengatakan bahwa petani di desa Jarak sebelumnya tidak memiliki kemampuan menghitung bagaimana tanah menjadi produktif dan bagaimana menerapkan sistem pertanian berkelanjutan. Kemudian mereka mulai membicarakan produktifitas pertanian secara rutin, termasuk juga berdiskusi bersama tentang upaya pelestarian lingkungan yang bisa dilakukan bersama dengan membangun perspektif ekologi pertanian yang ramah lingkungan. (Noor Ch-BRKS)
