Mengapa Banjir Lebak Makin Parah, Lingkungan Hidup Rusak?

oleh Falahi Mubarok dan Christ Belseran di 11 May 2024

 

Banjir merendam beberapa desa di Lebak, Banten, menyebabkan jalan, pemukiman maupun sawah terendam pekan lalu. Hujan deras pada 1 Mei menyebabkan Kali Cibeureum, meluap dan merendam Kampung Muara, Desa Pasir Kembang, Kecamatan Maja, Lebak, Banten, setinggi leher orang dewasa. Banjir kali ini lebih parah dari biasa. Meskpun sudah tak hujan, air terus datang, sungai meluap dan merendam kampung.

 

Warga di Kecamatan Maja, sudah ada yang mulai panen, jemur padi di sawah dan terendam banjir. Ada juga yang siap panen tetap sawah terendam. Produksi pangan warga pun terancam dampak banjir.
Melva Harahap, Manager Penanganan dan Pencegahan Bencana Walhi Nasional kepada Mongabay mengatakan, bagi Walhi banjir merupakan bencana ekologis. Bencana ekologis ini, karena daya dukung dan daya tampung lingkungan suatu wilayah tak memadai. Kondisi ini terjadi, bisa karena ada beberapa fungsi dari ekosistem alam yang beralih fungsi hingga daya dukung dan daya tampung hilang.

 

Iqbal Damanik, Juru Kampanye Greenpeace Indonesia, mengatakan, dari beberapa daerah aliran sungai (DAS) yang mereka analisis, misal, hutan alam tersisa makin sedikit karena deforestasi meningkat untuk berbagai pemanfaatan berbasis lahan dan ekstraktif. DAS juga berhadapan dengan perubahan lahan untuk perumahan.
Sumber : https://www.mongabay.co.id

Tags: No tags

Comments are closed.