Dua negara tetangga RI, Filipina dan Thailand, saat ini tengah menghadapi gelombang panas dan peningkatan cuaca ekstrem. Situasi ini terjadi akibat fenomena El Nino. Bulan Maret, April, dan Mei biasanya merupakan bulan terpanas dan terkering di beberapa negara Asia Tenggara, namun kondisi cuaca tahun ini semakin diperparah oleh El Nino, di mana naiknya pemanasan permukaan laut, atau suhu permukaan laut di atas rata-rata.
Di Filipina, ribuan sekolah terpaksa meliburkan kelas tatap muka dan memberikan peringatan bagi masyarakat untuk membatasi jumlah waktu yang dihabiskan di luar ruangan.
Departemen Pendidikan, yang mengawasi lebih dari 47,600 sekolah, mengatakan hampir 6,700 sekolah menangguhkan kelas tatap muka pada Rabu (24/4/2024). Menurut ramalan cuaca, indeks panas di Filipina diperkirakan akan mencapai tingkat “bahaya” 42 derajat Celcius atau lebih tinggi di setidaknya 30 kota besar dan kecil. Indeks panas mengukur suhu dengan mempertimbangkan kelembapan.
Ana Solis, kepala ahli iklim di lembaga peramal cuaca negara bagian, mengatakan ada kemungkinan 50% panas akan meningkat dalam beberapa hari mendatang. “Kita perlu membatasi waktu yang kita habiskan di luar ruangan, minum banyak air, membawa payung dan topi saat keluar rumah,” kata Solis, seperti dikutip AFP pada Rabu (24/4/2025). Solis mengatakan El Nino adalah penyebab “panas ekstrem” yang melanda sebagian besar wilayah di negara tersebut. Sekitar separuh provinsi di negara ini secara resmi mengalami kekeringan.
‘Neraka’ di Thailand
Hal yang sama juga terjadi di Thailand. Pihak berwenang negara tersebut mengeluarkan peringatan panas ekstrem untuk Bangkok pada Rabu, mendesak masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah demi keselamatan mereka sendiri ketika suhu melonjak.
Suhu di ibu kota Thailand yang luas diperkirakan mencapai 39 derajat Celcius, sementara indeks panas naik di atas 52 derajat Celcius, yang dianggap “sangat berbahaya” oleh pemerintah kota. Indeks panas adalah ukuran suhu yang dirasakan, dengan mempertimbangkan kelembapan, kecepatan angin, dan faktor lainnya.
“Peringatan: indeks panas hari ini ‘sangat berbahaya’. Harap hindari aktivitas di luar ruangan,” tulis departemen lingkungan hidup pemerintah kota Bangkok dalam sebuah unggahan di Facebook. “Indeks panas tergolong sangat berbahaya bila melebihi 52 derajat Celcius.” April biasanya merupakan waktu terpanas dan paling lembab sepanjang tahun di Thailand, namun kondisi tahun ini diperburuk oleh pola cuaca El Nino.
Negara kerajaan itu telah dilanda gelombang panas pada minggu ini, dengan suhu 44,2 derajat Celcius tercatat di provinsi utara Lampang pada Senin – hanya sedikit di bawah rekor nasional sepanjang masa sebesar 44,6 derajat Celcius. Sumber : https://www.cnbcindonesia.com